Sunday, March 20, 2005

Gwa, manusia boros...

Arrrrggghhh....mataku terbelalak tak percaya, saat melihat kenyataan yang ada. TAK ADA SEPESER UANG PUN DI DOMPETKU!!! Benarkah ini, atau cuman halusinasi. Dompetku benar-benar kosong melompong. Bersih tak berbekas. Padahal, rasanya baru kemarin ada selembar uang bernominal Rp 100 ribu ngendon di sana. Sekarang, keberadaannya hilang bagai asap. hua...huaa..huaaa....Gwa harus gimana neeh. Ow, ow, rasanya pengin dugem aja deh, biar nggak kepikiran terus *lho kok?!*

Bingung, cemas, dan lemas. Bagaimana aku harus menyambung hidupku yang masih panjang. Tanggal muda masih jauh. Sedangkan life must go on. Oh, mama oh papa pada siapa gwa kudu bergantung kini? Adakah seorang pangeran tampan yang akan memberiku keajaiban. Seorang lelaki yang dengan gagahnya menghampiriku dan berkata, "kamu butuh uang berapa sih. Bilang aja sama aa'. Entar aa' kasih semuanya buat adek!" *hehehehe..lagi-lagi khayalan si bodoh*

Harus diakui, kalau gwa memang boros. gwa banyak menghabiskan uang demi barang-barang nggak berguna. Bolpen, tissue, penghapus, sandal, keranjang, sepatu, jepit rambut, parfum, anting, buku dan makanan *ini merupakan item yang paling banyak mendominasi* dan buanyak lagi. Semuanya barang itu begitu menyengkan di awal. Sebelum kemudian dicampakkan karena gwa bosan atau hilang.

awal bulan kemaren aja gwa beli tiga buah buku. tapi baru satu yang kebaca. Sedangkan dua yang lain hanya tergelatak pasrah di bawah bantal. Masih perawan sampai sekarang. Gara-gara ngebeli buku itu, gwa mengorbankan selembar uang ratusan hilang. Pakai nambah lima ribu lima ratus lagi. Lima ratusnya buat parkir, lima ribunya buat makan.

Bahkan, beberapa bulan lalu gwa pernah menghabiskan duit setengah juta dalam waktu seminggu. Soalnya, buat bayar SPP hehehe..lain masalahnya ya. Tapi, tetep aja boros kan namanya? Parah, borosku memang parah abis. Gimana bisa nabung buat kawin kalau begini caranya. Entar anakku mau dikasih makan apa coba? Ada yang tahu nggak sih, gimana meredam hasrat konsumtif? Padahal, gwa sudah berusaha untuk hemat lho. Sengaja nggak bikin ATM. Nabung di bank paling lelet se-Indonesia. Ikut tabungan pendidikan. Tapi tetep aja kagak bisa.

Mungkin, gwa kudu ikutan reality show aja kali. Kayak penghuni terakhir, AFI, atau Indonesian Idol. Lumayan, selama tiga bulan karantina, gwa pasti nggak kepikiran buat belanja.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home